Tuesday, 17 April 2012

Tobatnya Seorang Perompak Badui dengan Sepotong Ayat

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Berikut saya membagikan kisah seorang sholeh yang bernama Syaikh AI-Asrna'i r.a yang berhasil menobatkan seorang perompak badui hanya dengan melafadzkan firman Allah. Untuk lebih jelasnya, silahkan menyimak ceritanya!
Syaikh AI-Asrna'i r.a. bercerita:
Pada saat musim haji, saya menuju ke kota Makkah untuk berhaji, kemudian saya berencana untuk datang ke Madinah kerana hendak menziarahi Rasulullah S.A.W. di makamnya. Malangnya, di tengah perjalanan, saya dihalang oleh seorang Arab badui, di tangannya ada sebilah pedang besar, yang digenggamnya, dan pada bahunya tergantung busur panah serta anak-anak panahnya sekali. Orang badui itu mendekatiku dan bermaksud untuk merampas segala apa yang saya miliki. Dengan penuh perasaan takut dan bimbang, saya segera mengucapkan salam kepadanya, dan hairan pula la membalas salamku seraya bertanya:
            "Dari manakah engkau ini?"
            "Saya dari tempat yang jauh, ingin pergi ke Baitullah serta ziarah kepada Rasulullah," jawabku.
            "Mana barang-barangmu?" tanya badwi itu pula.
            "Saya adalah seorang fakir dan tak memiliki harta yang berharga apa pun," jawabku lagi dengan penuh bimbang.
            "Apakah pekerjaanmu?" dia bertanya pula.
            "Aku adalah guru mengaji AI-Quran bagi anak-anak di kampung."
            "Apakah AI-Quran itu?" dia bertanya lagi. Rupanya dia tidak tahu AI-Quran.
            "Kau tak tahu AI-Quran?" aku bertanya kepadanya.
            "Jangan tanya aku, jawab pertanyaanku?" dia membentak.
            "Baiklah, baiklah!" kataku. "AI-Quran adalah firman Allah S.W.T."
            "Adakah Allah itu berfirman?"
            "Benar, Allah S.W.T. berfirman."
            "Cobalah bacakan kepadaku di antara firmannya!"
            Saya pun membaca ayat berikut:
 'Dan dari langit (turun) rezekimu dan apa yang dijanjikan.' (QS Az-Zariyat: 22)
            Tanpa saya sangka-sangka, tiba-tiba orang itu membuang pedang dan busur beserta anak-anak panahnya. Dia tampak seperti orang yang ketakutan sekali, Ialu berkata:
            "Oh, alangkah celakanya hidup sebagai perompak, merampas hak orang. Dia telah mengkhianati rezekinya yang telah ditentukan oleh Allah di langit, sedang ia mencari-carinya di bumi," katanya dengan sungguh-sungguh. Saya juga takjub, bagaimana cepatnya dia berubah. Ternyata orang badui itu sangat menyesali segala perbuatannya yang terdahulu, dan berjanji akan meninggalkan segala perbuatan yang ganas itu, dan bermaksud akan bertaubat dengan sesungguhnya.
            Saya pun gembira sekali mendengar pernyataan dan janji orang badui itu. la kembali kepada Islam dengan ketulusan hati, dan meminta agar saya mengajarya untuk bersholat dan melakukan ibadat-ibadat yang lain. Saya lalu melakukan segala permintaannya dengan senang hati, sehingga ia menjadi seorang yang cukup kenal akan liku-liku agamanya.
            Pada tahun berikutnya, pada saat saya bertawaf mengelilingi Kaabah, saya lihat seorang lelaki tua yang ketara kesalihannya datang mendekatiku, lalu mengucapkan salam. Saya membalas salamnya dan coba mengingat-ingat siapa gerangan orangnya. la terus berkata kepadaku:
            "Bukankah tuan ini teman saya pada tahun yang lalu?" Saya coba mengingat sambil memerhatikan paras wajahnya, sehingga saya teringat. Dialah orang badui yang saya ajarkan Islam.
            "Oh, benar. Saya hampir lupa, dan anda datang lagi ke mari tahun ini?" aku bertanya kepadanya pula. la mengiyakannya, Ialu berkata:
            "Tuan! Tolonglah bacakan kepadaku suatu firman Allah yang lain!" pintanya kepadaku pula.
Saya memenuhi permintaannya dengan membacakan firman Allah yang berbunyi:
            Maksudnya :'Demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya benarlah apa yang engkau katakan!' (QS Az-Zariyat: 23)
            Saya lihat orang badwi itu mendengarkannya dengan khusyuk, lalu mengangkat kepalanya seraya berkata:
            "Tuan! Mengapa Allah sampai bersumpah begitu?"
            Kemudian dia berdoa pula: "Ya Allah! Ampunilah segala dosa-dosa hamba selama ini. Selesai dari berdoa, saya lihat dia menangis dengan sejadinya, dan oleh karena terlalu banyak tangisannya akhirnya dia pingsan. Saya segera menyambutnya dan menidurkannya di atas pangkuanku. Tidak lama sesudah itu, ternyata ia telah pulang ke rahmatullah.
            Saya merasa sangat sedih sekali, lalu menangis. Kemudian saya teringat di dalam hatiku: Alangkah bahagianya orang itu. Kehidupannya yang begitu panjang berlumuran dengan dosa diakhiri Tuhan dengan kesedaran serta kesalihan. Dia kembali kepada Allah setelah bertaubat dan memohon keampunan terhadap segala perbuatannya yang telah berlalu. Demikianlah Allah memberikan petunjuk kepada hamba yang dikehendakinya.
Begitulah akhir kisahnya, yang menyedihkan namun bahagia. Menyedihkan karena Syaikh AI-Asrna'i r.a. harus kehilangan sahabatnya yang berhasil disadarkannya dari perbuatan yang dimurkai Allah, bahagia karena di akhir hidup si sahabat meninggal dengan keadaan salih dan meninggalnya pun seraya orang yang sedang tertidur. Semoga kisah ini bermanfaat bagi kita semua yang membacanya dan agar kita selalu mengingat kisah ini saat akan melakukan suatu maksiat&apabila kita sudah melakukan maksiat tersebut untuk segera bertobat dan berjanji dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk tidak mengulanginya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

No comments:

Post a Comment